Pemimpin!
siapa itu pemimpin?
wahai pemimpin apakah engkau pernah menghitung
berapa banyak hati yang terluka
berapa banyak hati yang tersakiti
berapa banyak hati yang kecewa
berapa banyak hati yang menjerit
berapa banyak hati yang berharap engkau mengasihani kami
berapa banyak air mata yang bercucuran karena ulahmu
kami...
kami hanyalah makhluk kecil yanga apabila dihempas dengan tiupan kecil akan hilang begitu saja
tapi apakah dengan kondisi kami yang kecil engkau mengabaikan kami?
sepenuh hati kami berjuang bersama dirimu
sepenuh hati kami berharap akan kemajuan kami kepadamu
sepenuh hati kami berharap engkau mau mengakui kami
sepenuh hati kami berusaha untuk tidak mengecewakanmu
tapi apakah ini balasannya...
engkau terlalu mengabaikan kami
engkau membiarkan kami menangis dan terus menangis
apakah bisa kami berteriak wahai pemimpin?
apakah bisa teriakan kami didengar oleh dirimu?
apakah bisa kami mengeluh pada dirimu? tanpa engkau menyalahkan kami?
sampai kapankah engakau akan membiarkan kami seperti ini?
kami hampir benar-benar telah mati.
mungkin hati kami telah mati dengan semua kekecewaan ini
mungkin hati ini sudah membeku sehingga tidak dapat menerima semua keputusanmu
pemimpin bukanlah orang yang pandai bersilat lidah
pemimpin bukanlah orang yang pandai mengobral janji-janji
setidaknya lihatlah kami
kami sedang menangis
kami sedang berduka
kami sedang terluka
sembuhkanlah kami
jangan malah engkau menambah luka ini
sudah terlalu sakit
sudah terlalu terluka apakah engkau begitu tega menambah luka ini
kami hanya berharap Allah SWT akan membalas semua ini
teriamkasih atas luka yang engkau berikan
terimakasih atas kenangan pahit ini
terimakasih telah memberikan kami pelajaran betapa kerasnya kehidupan ini
terimakasih karena telah mengajari kami untuk tetap bertahan dari rasa sakit ini
semoga aan ada hidayah yang turun untukmu duhai pemimpin
itu yang selalu kuddoakan
yah itu saja
hati ini sudah tidak sanggup lagi bertahan
maafkan hati ini yang tidak sanggup terlukalagi
siapa itu pemimpin?
wahai pemimpin apakah engkau pernah menghitung
berapa banyak hati yang terluka
berapa banyak hati yang tersakiti
berapa banyak hati yang kecewa
berapa banyak hati yang menjerit
berapa banyak hati yang berharap engkau mengasihani kami
berapa banyak air mata yang bercucuran karena ulahmu
kami...
kami hanyalah makhluk kecil yanga apabila dihempas dengan tiupan kecil akan hilang begitu saja
tapi apakah dengan kondisi kami yang kecil engkau mengabaikan kami?
sepenuh hati kami berjuang bersama dirimu
sepenuh hati kami berharap akan kemajuan kami kepadamu
sepenuh hati kami berharap engkau mau mengakui kami
sepenuh hati kami berusaha untuk tidak mengecewakanmu
tapi apakah ini balasannya...
engkau terlalu mengabaikan kami
engkau membiarkan kami menangis dan terus menangis
apakah bisa kami berteriak wahai pemimpin?
apakah bisa teriakan kami didengar oleh dirimu?
apakah bisa kami mengeluh pada dirimu? tanpa engkau menyalahkan kami?
sampai kapankah engakau akan membiarkan kami seperti ini?
kami hampir benar-benar telah mati.
mungkin hati kami telah mati dengan semua kekecewaan ini
mungkin hati ini sudah membeku sehingga tidak dapat menerima semua keputusanmu
pemimpin bukanlah orang yang pandai bersilat lidah
pemimpin bukanlah orang yang pandai mengobral janji-janji
setidaknya lihatlah kami
kami sedang menangis
kami sedang berduka
kami sedang terluka
sembuhkanlah kami
jangan malah engkau menambah luka ini
sudah terlalu sakit
sudah terlalu terluka apakah engkau begitu tega menambah luka ini
kami hanya berharap Allah SWT akan membalas semua ini
teriamkasih atas luka yang engkau berikan
terimakasih atas kenangan pahit ini
terimakasih telah memberikan kami pelajaran betapa kerasnya kehidupan ini
terimakasih karena telah mengajari kami untuk tetap bertahan dari rasa sakit ini
semoga aan ada hidayah yang turun untukmu duhai pemimpin
itu yang selalu kuddoakan
yah itu saja
hati ini sudah tidak sanggup lagi bertahan
maafkan hati ini yang tidak sanggup terlukalagi
Comments
Post a Comment