Dampak Negatif Siaran Televisi bagi anak-anak
Televise merupakan media massa yang menampilkan audio
visual (suara dan gambar), dengan adanya suara dan gambar yang ditampilkan
membuat media ini lebih mengasikkan dibandingkan media yang lain. Sehingga media
televise ini terus berkembang sampai sekarang sudah ada hampir ratusan stasiun televisi
yang tersedia. Rata-rata orang menonton televisi tiap hari 7 jam, artinya dalam
satu minggu 49 jam dihabiskan untuk menonton televisi. Sebenarnya televisi mempunyai
tiga karekteristik, pertama pesan yang disampaikan tanpa melalui bimbingan dan
petunjuk. Kedua, pesan itu sampai tanpa memerlukan pemikiran. Ketiga, siapa
saja dapat menyaksikan siaran televisi yang artinya baik anak-anak maupun orang
dewasa dapat menikmati siaran televisi. Jika pesan yang disampaikan oleh media televise
mengandung pesan moral yang mendidik tentu saja ini sangat menguntungkan untuk
kita, tetapi apabila pesan yang disampaikan mengandung ajaran yang anarkis
kurang mendidik tentu ini sangat merugikan untuk kita.
Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting
untuk membentuk karakter mereka, jika diibaratkan anak itu seperti kertas yang
masih putih bersih kita akan menuliskan sesuatu pada kertas tersebut. Media televise
adalah media yang sangat mudah untuk diakses anak-anak, sedangkan mereka belum
mengetahui apa yang pantas untuk ditonton mereka. Anak-anak masih polos untuk
mengetahui mana yang benar dan salah, sehingga ditakutkan apa yang mereka lihat
di media televise adalah suatu kebenaran.
Setiap stasiun televise berlomba-lomba agar
mendapatkan reting yang tinggi, sehingga berbagai upaya mereka lakukan termasuk
Penyajian siaran yang kurang mendidik. Akibat dari hal ini yang menjadi korban
adalah anak-anak. Padahal anak adalah aset bagi negara, jika moral anak
sekarang bobrok maka bagaimanakah nantinya negara ini jika dipegang oleh
anak-anak yang menjadi korban kebobrokan moral.
Siaran di media televise mempunyai pengaruh yang cukup
besar untuk perkembangan anak-anak. Berikut ini dampak negative dari menonton tayangan
televise yang berlebihan bagi anak:
1. Mengganggu
perkembangan otak anak, menghambat pertumbuhan berbicara, dan kemampuan verbal
terutama bagi anak usia 0 – 4 tahun.
2. Dapat
meningkatkan agretivitas dan tindak kekerasan terutama bagi anak usia 5 – 10 tahun.
3. Tidak
mampu membedakan realitas dan khayalan.
4. Mempengaruhi
perilaku konsumtif akibat pengaruh iklan.
5. Mengurangi
kereativitas anak, mereka kurang bermain dan bersosialisasi, sehingga dapat
menjadikan mereka manusia yang individualis dan sendiri.
6. Dapat
meningkatkan kemungkinan obesitas karena kurangnya beraktivitas dan
berolahraga.
7. Merenggangkan
hubungan dengan keluarga, karena terlalu asik menonton televise sehingga diam
dengan jalan pikiran masing-masing.
8. Matang
secara seksual lebih cepat ditambah dengan asupan gizi yang bagus, sehingga
anak-anak lebih cepat matang seksnya.
9. Televise
menjadi tempat pelarian dari keborosan yang dialami.
10. Kekerasan
sangat memepengaruhi anak akibat tayangan televise.
Terlepas dari apa yang disiarkan di media televise bukan
berarti kita melarang anak-anak untuk menonton televise. Tetapi sebagai orang
tua kita memiliki peran yang penting, kita harus mulai mengajarkan koral sejak
dini pada anak, mengontrol tontonan anaknya dengan cara menagwasi dan bisa
memilih tontonan anak-anak, dewasa dan bimbingan orang tua, sehingga dapat
melakukan proteksi terhadap dampak negative.
Sumber:
Dilansir dari umulsidikoh.blogspot.co.id
(18/01/2018)
Comments
Post a Comment