AKU BAHAGIA

 Alhamdulilah segala puji bagi Allah  Hari ini aku mendapat hadiah dari calon suamiku berupa laptop macbook. Sekarang aku sedang berlatih untuk menggunakannya.  Ya Allah aku sangat bersyukur atas segala karunia yang telah engkau berikan kepadaku. Sungguh engkau maha baik, maha penyanyang. Di tahun ini banyak sekali kejutan^kejutan yang sangat menyentuh hatiku, ya allah terimakasih atas segala karunia yang telah engkau berikan kepadaku.  Teruntuk calon suamiku, terimakasih banyak hadiah ini. Akan aku gunakan dengan sebaik mungkin laptop yang engkau berikan ini.  Aku banyak belajar dari laptop ini. Terimakasih banyak yaa...

 Dari kejadian ini aku belajar bahwa tidak ada kemudahan jika engkau keluar dari jalannya. sakit, kecewa, menyesal itulah yang akan engkau dapatkan jika melanggar perintahnya. itulah yang akan engkau peroleh jika keluar dari jalurnya.  5 tahun lalu au telah melanggar prinsip hidupku. `Aku tidak akan pernah pacaran sebelum menikah` Yaaa.. itulah prinsip yang aku pegang semenjak SMA hingga aku lulus sarjana dengan gelar coumload. serasa mudah bagiku untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Tapi semua itu berahir ketika au terjerumus dalam aliran kisah cinta.  Aku yang tidak pernah pacaran begitu tergila-gila dengan seorang laki-laki. Aku mencintainya dengan sepenuh hati, aku mencari dia setiap saat. au memikirkannya, tertawa sendiri ketika teringat canda tawa dengannya. Aku percaya akan jani-janjinya...  Aku sungguh mencintainya dengan sepenuh hatiku... meskipun dia tidak memiliki apa-apa au tetap berada disampingnya, apapun perlauannya terhadap aku , aku terima. karna aku mencintainya..

 Apa yang telah kamu lakukan sungguh sangat melukai hatiku. Apakah aku begitu bersalah, apakah aku begitu hina, hingga kau menghilang begitu saja dan memblokir semua akses untukku. Apakah harus seperti ini caranya, lari dari masalah dan menutup semua pintu. Ini adalah masalah kita berdua, seharusnya kita bersama-sama menyelesaikannya.  Sungguh aku tidak tahu lagi cara berfikirmu. Jika memang aku menjadi beban untukmu dan kamu ingin meninggalkanku katakanlah jika kamu memang benar-benar bertanggungjawab. Aku juga sudah begitu lelah dari caramu yang lari dari tangggung jawab. 

 Aku menulis ini dengan berlinang air mata 😭😭😭😭😭 Laki-laki yang aku cintai, yang aku percayai, yang aku harapkan, kini mengingkari janji. Sungguh tak kuasa diri ini ... Aku tidak tahu laagi harus berbuat apa... Kenapa dia lebih memilih kontrak baru, padahal dia sudah berjanji akan pulang. Apakah aku tidak pantas untuk diperjuangkan? Apakah uang lebih dari segala, sehingga dia mengorbankan aku? 😭 Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini.  Masih terngiang-ngiang dengan jelas kata-kata janji dia, bahkan didepan orangtuaku.. tapi kenapa dia begitu mudah mengingkarinya. Apakah dia tidak melihat perjuanganku?  Aku tidak menuntut apa-apa dengan dia. Aku hanya ingin dinikahi... Aku tidak peduli meskipun dia tidak memiliki uang, aku tidak masalah meskipun harus LDR ,tapi aku hanya ingin dinikahi terlebih dahulu.  Kenapa Kenapa Kenapa  Kenapa???? Apa aku begitu jelek? Apa aku begitu banyak memiliki kekurangan? Kenapa dia tidak memilih menepati janji?  Aku rela kalau harus menemani dia

 Pengumuman tapi bukanlah pengumuman, melainkan pengkhususan.  Pengumuman kata dasarnya umum, sedangkan kenyataannya bukanlah untuk umum tapi untuk khusus.  yaaa... inilah pengalaman pahitku mengikuti seleksi P3K tahap 1 untuk pertama kalinya. Ketika aku sudah berjuang dengan keras tapi itu tak ada artinya karna pada akhirnya yang memiliki formasilah yang menang. Apalah arti nilai yang tinggi karna tidak ada gunanya untuk penilaian.  Jika seperti ini, siapa yang harus disalahkan?  Teringat dengan jelas betapa gembiranya diriku mendengar akan adanya seleksi P3K dan aku bisa ikut daam tahap 1. Semangat yang begitu menggebu mulai dari pendaftaran, belajar mempersiapkan ujian, hingga hari - H. Tapi ternyata semua sia-sia.  Ya Robbi jika tidak ada engkau entah bagaimana diriku ini. Krena hanya pada-Mu lah aku mengadu, hanya kepadamulah aku bersandar. Aku percaya engkau akan mempersiapkan kado istimewa untuk diriku. Saat ini au mesti bersabar menerima ujian ini.  Jumat, 8 November 2021. akan

 Rabu, 5 Mei 2021 adalah hari dimana terdapat pengumuman tanpa namaku. yaa... dataku. Pemerintah memberikan bantuan dana kepada guru honorer dan pegawai honorer di sekolah. Berbulan-bulan menunggu pencairan dari bantuan ini. Tapi... qadaruallah , lagi-lagi yang kuterima hanyalah kekecewaan. Entah mengapa namau tidak ada dalam daftar penerima bantuan dari pemerintah daerah.  Memang aku tidak pernah mengecek rekening bankku masih aktif atau tidak. Pagi harinya au mengecek langsung di bank dan ternyata rekeningku sudah terhapus. aku harus mulai dari awal lagi.  kenapa ketika nomer rekening bermasalah menyebabkan kegagalan memperoleh bantuan?  Kecewa, nyesek, sakit hati,.. tapi mau bagaimana lagi...  lagi-lagi hanya kekecewaan dalam dunia pendidikan.  Aku merasa berjuang dalam dunia pendidikan sangat melelahkan terutama jika terjun dalan sekolah. berbagai macam intrik dan tipu daya ada disana. aku berusaha semaksimal tapi lingkungan tidak pernah mendukung. Apa yang aku lakukan seperti hany

 Setiap pasangan memiliki cerita yang berbeda-beda. Ada yang selalu bersama, ada yang harus terpisah oleh jarak yang begitu jauh. Seperti diriku ini, harus menjalani kehidupan yang harus terpisah oleh dua negara.  Kadang aku merasa iri dengan teman-temanku. Mereka terlihat sangat bahagia karena selalu ada teman di sampingnya. Selalu ada teman untuk cerita untuk bercanda. Tidak pernah terpikir sedikitpun bahwa aku akan memiliki pasangan yang terpisah oleh dua negara. Berat? Ya, sungguh sangat berat. Bahkan dibayanganku pun tidak pernah tergambarkan akan seperti apa hubungan ini.  Menangis sendiri, bosan sendiri, bahagia sendiri, cerita sendiri, sibuk sendiri, jalan-jalan sendiri. Semuanya dilakukan sendiri. Apakah semua pasangan LDR sama seperti diriku? Aku hanya pernah membayangkan memiliki pasangan yang terpisah oleh jarak tapi masih dalam satu negara. Tapi, apa yang terjadi pada diriku? Kenapa dan mengapa ini terjadi.  Sungguh berat rasanya. Rasanya seperti ingin menyerah, memutuskan